Barbershop |
Bukan hanya wanita, saat ini makin banyak pria yang menyadari bahwa penampilan merupakan hal penting dalam kancah pergaulan. Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk menyempurnakan penampilan tersebut adalah menata rambut sebaik dan serapi mungkin. Berdasarkan kesadaran inilah keberadaan barbershop jadi menjamur di Indonesia.
Perkembangan Trend Barbershop
Dibanding salon, Barbershop memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Salah satu yang paling mencolok adalah, segmentasi pasarnya memang benar-benar ditujukan pada pria. Sedangkan salon, lebih sering didatangi kaum hawa. Banyak pria yang merasa sungkan datang ke salon karena konsepnya memang cenderung feminim.
Demikian pula dengan tukang potong rambutnya. Di salon, biasanya dilakukan oleh wanita atau waria. Namun di barbershop, selalu pria tulen dan sering dipanggil dengan sebutan barber. Bagi sebagian pria, pastinya merasa lebih nyaman apabila rambutnya dipotong dan ditata oleh sesama pria.
Pada sisi yang lain, jika datang ke tempat cukur biasa maka layanan yang diberikan hanya berupa pangkas rambut dan merapikannya saja. Hal ini sangat berbeda dengan barbershop. Di sini pelanggan bisa mendapatkan dan menikmati perawatan lain seperti styling, shaving, cuci rambut atau creambath, massage dan sebagainya.
Selain itu jika barbershop dikelola secara lebih profesional, sering dilengkapi dengan layanan konsultasi. Sehingga barber dapat mengetahui secara lebih jelas gaya atau model rambut yang diinginkan oleh kliennya. Bahkan ada pula yang menyesuaikannya dengan profesi atau pekerjaan, hobi, bentuk tubuh, bentuk kepala dan seterusnya.
Antara Barbershop Dengan Pangkas Rambut Tradisional
Masyarakat Indonesia mulai mengenal barbershop pada sekitar tahun 1936. Ketika itu ada seorang warga keturunan Tionghoa yang membuka jasa potong rambut khusus pria dekat Pasar Glodok, Jakarta Barat. Hingga sekarang barbershop tersebut masih beroperasi meski sebagian besar pelanggannya berasal dari golongan tua.
Pada sisi yang lain, hingga tahun 1990 masih banyak tukang cukur yang menjalani profesinya dengan cara berkeliling dari satu kampung ke kampung lain. Mereka membawa tas dengan isi berbagai peralatan pangkas rambut dan kursi lipat. Selain itu tidak sedikit yang mangkal di kios kaki lima pinggir jalan atau di bawah pohon rindang pinggir lapangan dan tempat strategis lainnya.
Di masa sekarang, tukang cukur semacam ini sudah jarang dijumpai. Jika masih ada, jumlahnya hanya sedikit saja dan hanya bisa ditemukan di daerah pinggiran atau kota kecil. Keberadaan mereka telah digantikan oleh barbershop dengan konsep layanan yang lebih modern dan kekinian.
Barbershop menjadi bagian dari gaya hidup.
Rekomendasi Barbershop Terbaik di Medan lihat di: https://www.masterseo.id/barbershop-medan.html
Sejak sekitar 4 tahun lalu, pria Indonesia menjadi semakin akrab dengan barbershop. Terutama golongan muda usia. Banyak yang beranggapan bahwa datang ke tempat ini merupakan bagian dari gaya hidup.
Di barbershop, pria tidak hanya bisa memotong rambutnya saja. Mereka juga dapat keramas atau creambath, memotong atau merapikan jenggot dan kumis dan berbagai perawatan lainnya termasuk semir dan pewarnaan rambut.
Barbershop memang tidak hanya dipandang sebagai tempat untuk mencukur rambut saja. Lebih dari itu, juga berperan membantu pria dalam menyempurnakan penampilan terutama yang berkaitan dengan wajah atau kepala. Mereka ingin tampil dengan wajah yang lebih tampan dan maskulin.
Meski ruangnya tidak sebesar salon, barbershop dianggap sebagai suatu tempat yang memiliki tingkat privacy lebih tinggi. Di tempat ini para pria dapat menyampaikan keinginan terkait dengan gaya rambut yang disukai. Lebih dari itu, mereka juga bisa membawa pulang berbagai produk perawatan rambut khusus.
Hampir semua pria selalu ingin mendapatkan perawatan rambut yang baik. Hal ini sulit diperoleh jika datang ke tukang potong rambut biasa. Di barbershop, semua tukang cukur atau barbernya lebih mahir dalam memangkas dan menata rambut. Sehingga hasilnya juga sangat memuaskan.
Perbandingan Fasilitas Pangkas Rambut di Barbershop
Lebih dari itu, penampilannya juga terlihat mewah, eksklusif namun tetap elegan. Satu hal lagi yang tidak kalah menarik, fasilitas yang disediakan juga sangat lengkap. Ruang potong rambut selalu terasa dingin karena menggunakan AC.
Kemudian ketika penataan rambut sedang dilakukan oleh tukang cukur atau barber, pelanggan dapat menikmati alunan lagu dengan santai. Selain itu banyak barbershop yang menyediakan fasilitas hiburan lain seperti Wifi, televisi dan sebagainya.
Bahkan tidak sedikit barbershop yang dibuat secara menyatu dengan coffee shop. Jadi sambil menunggu giliran atau setelah rambutnya ditata rapi, pelanggan bisa bersantai lagi sambil menikmati hangatnya minuman kopi di tempat yang sama.
Prediksi Pertumbuhan Barbershop di Indonesia
Pemilik usaha barbershop di Indonesia sudah mempunyai organisasi resmi yang dinamakan Asosiasi Barbershop Indonesia atau ABI. Organisasi ini meyakini jika pada tahun-tahun mendatang, industri potong rambut pria akan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat hingga 30% per tahun.
Alasan utamanya, makin banyak pria yang peduli terhadap penampilan. Apalagi saat ini rekomendasi model rambut juga semakin mudah ditemukan di berbagai media. Satu hal lagi yang ikut memberi pengaruh besar terhadap industri barbershop adalah, gaya rambut tersebut selalu mengalami perubahan yang sangat cepat.
Kemudian seiring dengan perkembangan gaya dan model rambut, jumlah pelaku usaha di bidang ini juga ikut bertambah banyak. Apalagi ditambah dengan nilai profit yang lumayan tinggi. Kondisi ini membuat para pemilik modal tertarik untuk terjun dalam bidang usaha tersebut.